Berikut nama-nama kitab Karya Syeikh Abdush Shamad Al-Falimbani yang berhasil dilacak:

1) Shirat Al-Murid, Fi Bayan Kalimat At-Tauhid
2) Hidayat As-Salikin, Fi Suluk Maslak Al-Muttaqin
3) Siyar As-Salikin, Fi Tharikat As-Sadat Ash-Shufiyyah
4) Al-‘Urwat Al-Wutsqa
5) Ratib As-Syaykh ‘Abd Ash-Shamad Al-Falimbani
6) Nashihat Al-Muslimin wa Tadzkirat Al-Mu’minin fi Fadha’il Al-Jihad wa Karamat Al-Mujahidin fi Sabil Al-Lah

Kitab Shirat Al-Murid Fi Bayan Kalimat At-Tauhid, satu riwayat menyebutkan judul buku tersebut adalah Zuhrat Al-Murid Fi Bayan Kalimat At-Tauhid, adalah karya pertama yang dihasilkan. Kitab ini ditulis di Makkah, pada tahun 1178 H./1764 M. Ketika tengah berguru ilmu tauhid kepada Syekh ‘Ahmad bin Mun’im Ad-Damanhuri., kitab ini tidak banyak beredar dimasyarakat dan sangat sulit mendapatkannya di pasaran, namun kitab tersebut dapat ditemukan di Museum Jakarta dan masih tersimpan dengan baik.

Kitab Hidayat As-Salikin, Fi Suluk Maslak Al-Muttaqin selesai ditulis di Makkah pada hari selasa 5 Muharram 1192 H. atau pada tahun 1778 M. Dan lebih kurang seratus tahun kemudian baru diterbitkan. kitab ini adalah kitab pertama yang ditashih dan dicetak. Syeikh Abdush Shamad Al-Falimbani memberi komentar terhadap kitab ini dengan katanya: dan seyogyanya bagi murid yang mubtadi yang berkehendak menjalani thariq orang yang muqarrabin itu bahwa ia membaca akan kitab ini, karena kitab ini telah berhimpun di dalamnya ilmu ushuluddin yang fardhu ‘ayn, dan fiqih yang fardhu ‘ayn dan ilmu tasawuf yang fardhu ‘ayn dan terhimpun pula di dalamnya itu bicara dzikir dan segala adabnya dan bicara bersahabat serta Khaliq dan makhluk dan berhimpunlah didalamnya itu ilmu taqwa yang yaitu sebaik-baik bekal kita didalam akhirat.
Kitab Hidayat As-Salikin Karya Salah satu Syeikh Abdush Shamad Al-Falimbani
Kitab Hidayat As-Salikin.
Siyar As-Salikin, Fi Tharikat As-Sadat Ash-Shufiyyah merupakan kelanjutan dari kitab Hidayat As-Salikin, jika Hidayat As-Salikin sebagian besar merupakan terjemahan dari kitab Bidayat Al-Hidayah karya Imam Al-Ghazali, maka Siyar As-Salikin merupakan terjemahan kandungan kitab Ihya Ulum Ad-Din karya Imam Al-Ghazali juga. namun pada karya tersebut Syeikh Abdush Samad tidak hanya melulu mengutip  dari karya Imam Al-Ghazali tersebut tetapi juga mengutip perkataan ulama-ulama besar lainnya dari berbagai kitab, dan bahkan pendapatnya sendiri juga dipaparkan dalam karyanya tersebut. Kitab Siyar As-Salikin terdiri dari empat jilid, jilid yang pertama diselesaikan pada tahun 1194 H., jilid kedua pada hari selasa, 19 Ramadhan 1195 H., jilid ketiga pada hari kamis, 19 shafar 1197 H. dan jilid keempat atau terakhir pada malam minggu, 20 Ramadhan 1203 H. Dari tahun karya terakhir ini banyak orang menduga pada tahun itulah kewafatan Syeikh Abdush Samad Al-Falimbani.

Kitab Al-‘Urwat Al-Wutsqa, hingga saat ini buku ini belum dapat dilacak. Judul ini disebutkan oleh muhammad ‘uthman el-muhammady dalam bukunya dan juga disebutkan oleh Syeikh Abdush Samad Al-Falimbani dalam kitab Siyar As-Salikin: seyogyanya bagi murid yang menjalani akan thariqat ini bahwa ia mengamalkan akan awrad yang hamba sebutkan akan dia di dalam risalah yang bernama ‘Urwat Al-Wutsqa Wa Silsilat Waliy Al-Atqa Sayyidi Muhammad As-Samman dan adalah segala awrad itu itu hamba ambil daripada Syekh Muhammad As-Samman ini tiada seorang pun yang mempertengahi akan dia yakni adalah segala awrad yang tersebut iyu hamba ambil dari tangannya yang mulia itu kepada tangan faqir yang hina.

Ratib As-Syaykh ‘Abd Ash-Shamad Al-Falimbani, kitab ini disebutkan ‘Uthman El-Muhammady dalam karyanya Peradaban Dalam Islam. Naskah ini terdapat di Perpustakaan Nasional Jakarta dalam bentuk mikrofilm. Adapun Ratib As-Syaykh ‘Abd Ash-Shamad Al-Falimbani ini dimuat pada bagian akhir buku ini.

Nashihat Al-Muslimin wa Tadzkirat Al-Mu’minin fi Fadha’il Al-Jihad wa Karamat Al-Mujahidin fi Sabil Al-Lah, karya ini berisi pandangannya tentang para penjajah kafir yang pada masa itu berusaha keras untuk menghancurkan Islam di Asia Tenggara. Karya inipun masih tersimpan di Perpustakaan Nasional Jakarta.[1]

Demikian karya-karya beliau yang bisa kami sampaikan, terimakasih banyak semoga bermanfaat.

Penulis: Mina Norliani


Referensi


[1] KH. Waini Hambali, Manakib Syeikh Abdush Shamad AL-Falimbani, (Kandangan: Sahabat, 2003) Hal. 61