Karya Muhammad Natsir
Karya Muhammad Natsir
Muhammad Natsir tercatat sebagai tokoh negarawan, agamawan, guru. Ia pula termasuk tokoh intelektual muslim yang profuktif. Menurut Yusuf Abdullah Puar, Muhammad Natsir telah menulis lebih dari 52 judul buku yang ditulis sejak tahun 1930. Diantara karya tulisnya itu adalah :


1)    Islam Sebagai Ideologi (Jakarta: Pustaka Aida, 1951), buku ini membicarakan tentang ajaran Islam dalam hubungannya dengan pedoman hidup manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya.
2)      Agama Dan Negara, Falsafah Perjuangan Islam (Medan,tp.p.1951). Muhammad Natsir menulis buku ini yang membahas hubungan posisi agama dan Negara.
3)  Capita selekta I (Jakarta: Bulan Bintang, 1954). Buku ini memuat tulisan-tulisan Muhammad Natsir antara tahun 1936-1941, ditambah lagi dengan tangkisan Muhammad Natsir atas seri Artikel Ir. Soekarno tentang soal pemisahan agama dari Negara yang ditulis ketika masih sama-sama muda. Di dalamnya membicarakan tentang sosial, ekonomi, pendidikan, politik dan kebudayaan.
4)    Capita Selekta II (Jakarta: Pustaka Pendis, 1957). Buku ini berisikan kumpulan tulisan, pidato dan interview persnya antara 1950-1955, yakni semenjak terbentuknya Negara Kesatuan sampai dengan terbentuknya kabinet Burhanuddin Harahap. Dengan demikian dapat dianggap merupakan sebagian dokumentasi dari perkembangan Negara selama 5 tahun itu.
5)     Islam Sebagai Dasar Negara (Bandung, 1954).
6)    Some Observation, Concerning the Rule of Islam in National and Internasional Affair (Ithaca : Departemen of Estern Studies, Cornel University, 1954). Sebuah buku yang memuat hasil pengamatan Muhammad Natsir terhadap perhatian dan kesungguhan umat Islam dalam menegakkan ajaran Islam, baik dalam skala Nasional maupun Internasional.
7)   Fiqhud Da’wah (Fikih Dakwah) Jakarta, Yayasan Capita Selekta dan Media Da’wah, cetakan ke XIII, 2008. Buku ini menjadi penting bagi para da’i, lembaga dakwah dan perguruan tinggi Islam sebagai panduan dalam menyampaikan pesan dakwah intisari dari jejak risalah yang dibawakan Rasulullah, dengan kata perbuatan, dan dari khittah yang ditempuh oleh para sahabat dalam menunaikan tugas dakwah di bawah pimpinan Rasulullah.
8)    Ikhtaru Ahadas Sabilain , Addinu wa la al-Dinu, (Jeddah: Al-dar al-Saudiyah, 1392 H).
9)    Normalisasi Konstitusional, (Jakarta: Yayasan Kesadaran Berkonstitusi, 1990).
10)   Bahaya Takut, (Jakarta: Media dakwah, 1991).
11)   Agama dan Negara dalam Perspektif Islam (Jakarta: Media Dakwah, 2001).
12)   World Of Islam Festival Dalam Persepektif Sejarah (Jakarta: Yayasan Idayu, 1976).
13)  Tempatkan Kembali Pancasila pada Kedudukannya yang Konstitusional, (Jakarta, 1985).
14)  Dengan nama samaran A. Moechlis, Dengan Islam ke Indonesia Moelia, (Bandung: Persatuan Islam, Madlis Penjiaran, 1940).
15)  Bersama H.A.M.K. Amarullah, Islam Sumber Bahagia, (Bandung: Jajasan Djaja, 1953).
16)   Pandai-pandailah Bersyukur Nikmat, (Jakarta: Bulan Bintang, 1980).
17)   Dari Masa ke Masa, (Jakarta: Yayasan Fajar Shadiq, 1975).
18)   Islam dan Kristen di Indonesia, (Bandung: Pelajar Bulan Sabit, 1969).
19)   Di Bawah Naungan Risalah, (Jakarta: Sinar Hudaya, 1971).
20)   Buku PMP dan Mutiara yang Hilang, (Jakarta: Panji Masyarakat, 1982).
21)   Tolong Dengarkan Pula Suara Kami, (Jakarta: Panji Masyarakat, 1982).
22)   Dakwah dan Pembangunan, (Bangil: Al-Muslimun, 1974).
23)   Islam dan Akal Merdeka, (Tasikmalaya: Persatoen Islam Penjiaran, 1947).
24)  Hendak ke mana Anak-anak Kita Dibawa oleh PMP, (Jakarta: Panji Masyarakat, 1402 H).
25)   Tauhid untuk Persaudaraan Universal, (Jakarta: Suara Masjid, 1991).
26)   Gubahlah Dunia dengan Amalmu, Sinarilah Zaman dengan Imanmu, (Jakarta: Hudaya, 1970).
27)   Keragaman Hidup Antar Agama, (Djakarta: Hudaya, 1970).
28)   Kom Tot Het Gebed (Marilah Shalat), (Jakarta: Media Dakwah, 1981).
29) Pendidikan, Pengorbanan Kepemimpinan, Primordialisme, dan Nostalgia, (Jakarta: Media Dakwah, 1987).
30)   Revolusi Indonesia, (Bandung: Pustaka Jihad).
31)   Demokrasi di Bawah Hukum, (Jakarta: Media Dakwah, 1407/1987), Cet. I.

Dan masih banyak lagi karya-karya Muhammad Natsir, baik itu yang berbentuk puisi, prosa serta surat-surat atau jawaban dari kritik orang lain.[1]




[1]Biografi Muhammad Natsir, Bab 2, pdf